29 Maret 2010

GELIAT FORUM FASKEL SUKOHARJO

Lantaran belum ada kejelasan terkait dengan mobilisasi faskel di lapangan, beberapa faskel yang tergabung dalam tim kecamatan Baki dan Gatak akhirnya mencoba bersatu terus diberi nama Forum Faskel BATAK. Namun terus dikembangkan ke area yang lebih besar yakni se-kab Sukoharjo, akhirnya diadakan rapat pada bulan Agustus 2007 di Desa Ngemplak dan disepakati terbentuknya Forum Faskel Kabupaten Sukoharjo.

Demikian dilontarkan oleh Eka Siswanto, ketua forum Sukoharjo menceritakan proses terbentuknya forum faskel pada saat laporan pertanggungjawaban pengurus dihadapan seluruh faskel Sukoharjo, rabu (23/3) yang lalu di Rumah Makan Ibu Asih Grogol.

Pembentukan forum faskel di Sukoharjo tidak sekedar untuk berkumpul, tetapi lebih ditekankan mengimplementasikan roh yang menyertai program PNPM P2KP pada saat itu, yakni kebersamaan, kepedulian dan peningkatan kapasitas.

Maka tidak heran, beberapa kegiatan sosial pernah dilakukan oleh forum diantaranya santunan kepada warga kurang mampu dibeberapa wilayah dampingan, solidaritas kepada teman faskel yang dirundung musibah, halal bihal seluruh pelaku PNPM se-Kab bekerjasama dengan Bank Jateng, bantuan kepada korban banjir, berpartisipasi pada penanaman pohon dalam rangka gerakan sejuta pohon dan mengadakan lomba kegiatan untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI.

Namun demikian, menurut Eka perjalanan forum tidak bisa berlangsung dengan mulus, karena dengan berbagai kesibukan faskel beberapa bulan terakhir agak tersendat, apalagi beberapa pengurus inti dipromosikan di luar PNPM di Kabupaten lainnya. “Termasuk saya, yang dipindahkan ke program CSP di Boyolali” ujarnya. Namun dengan semangat baru forum faskel dirasakan perlu untuk terus dilanjutkan terbukti dengan kegiatan kali ini terlebih jumlah faskel di Kab. Sukoharjo terus bertambah seiring dengan adanya personal ND dan Paket.

Secara umum laporan pertanggungjawaban pengurus lama diterima oleh seluruh faskel, sehingga diperlukan pengurus baru. Pemilihan pengurus baru dilakukan layaknya pemilihan BKM. Dimana setiap orang yang tergabung dalam fasilitator baik itu mulai dari Korkot sampai Faskel memiliki hak untuk dipilih dan memilih menjadi pengurus forum.

Namun sebelum dilangsungkan acara pemilihan, dilakukan musyawarah terlebih dahulu mencari format kepengurusan dan divisi-divisi yang harus ada dalam struktur forum fasilitator. Akhirnya disepakati bahwa dalam kepengurusan diperlukan koordinator, sekretaris, bendahara dan divisi-divisi. Divisi-divisi yang disepakati yakni divisi pelatihan dan out-bound, divisi sosial, divisi pendanaan, divisi humas, divisi olah raga dan divisi wisata.

Pemungutan suara yang dilakukan secara jujur dan adil, akhirnya berhasil memilih pengurus baru. Pada pemilihan terpilih Teguh Yuono dengan suara terbanyak sekaligus sebagai koordinator Forum Faskel Kab. Sukoharjo periode 2010-2011. Fasilitator yang terpilih kemudian oleh peserta diminta untuk segera membentuk kepengurusan serta program kerja forum agar lebih efektif dan segera action.

Sementara Koordinator Kota PNPM Mandiri Perkotaan Kab. Sukoharjo, Sutarto dalam sambutannya menyambut baik menghangatkan kembali forum faskel. Dalam sambutannya Sutarto menginginkan forum ini bisa memberikan manfaat yang lebih bagi fasilitator, salah satunya adalah wahana pengembangan kapasitas pelaku pemberdayaan masyarakat khususnya PNPM, Paket dan ND. Namun demikian sisi sosial juga tidak boleh diabaikan.

Kerjasama Bank Jateng

Satuhal yang menarik dalam acara pertemuan forum faskel adalah kedatangan dari bank Jateng yang mengisi salah satu agenda kegiatan. Dalam kesempatan tersebut, Pak Bambang sebagai kepala divisi Kredit Bank Jateng Cabang Sukoharjo memberikan kesempatan kepada para fasilitator untuk bekerjasama dengan bank Jateng.

Bank Jateng memberikan kemudahan kepada pelaku PNPM untuk mengajukan kredit dengan jasa pinjaman yang kompetitif. Persyaratannya cukup mudah hanya dengan melampirkan Surat Perjanjian Kerja (SPK) fasilitator dengan agunan Ijazah terakhir. ”Setelah persyaratan selesai, paling lambat 1 hari dana sudah bisa cair”, ungkapnya.

Pinjaman yang diberikan berupa produk personal loan, untuk fasilitator diberikan kesempatan mengajukan pinjaman sampai dengan plapond 10 juta rupiah dengan masa pinjaman satu tahun.

Mudah-mudahan kerjasama dengan bank Jateng ini, seluruh faskel di Kab. Sukoharjo bisa memiliki komputer ”jingjing” yang dapat meningkatkan produktivitas dalam melaksanakan pekerjaan.

Pengirim : Dade Saripudin (Asisten Korkot CD, Kab. Sukoharjo, OC-5 Jawa Tengah dan DIY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar