16 Juni 2009

"JENDELA JOHARI" PERAN FASILITATOR


Bagi seorang yang terbiasa menyuluh atau menjadi guru, membangun proses pembelajaran yang partisipatif pada awalnya akan sulit. Apabila memfasilitasi kegiatan pembelajaran di masyarakat, seorang fasilitator tidak perlu selalu harus tahu segala-galanya. Ada cara mudah untuk melihat peran fasilitator dalam kegiatan pembelajaran masyarakat, yakni menggunakan yang terkenal dengan istilah "Jendela Johari".


Jendela Aku Tahu, Kamu Tahu (Peran Fasilitator : Moderator)

Kegiatan pembelajaran biasanya mengenai topik-topik yang ada dalam KESEHARIAN atau KEHIDUPAN masyarakat sendiri. Dalam membahas topik-topik yang demikian, tugas fasilitator adalam membangun proses DIALOGIS antara peserta untuk menanggapi, menganalisis dan mengembangkan gagasan berdasarkan pengalamannya sendiri.

Tugas Pokok fasilitator adalah membangun proses pembelajaran dimana setiap orang belajar menjadi sumber belajar sekaligus peserta belajar. Peserta yang suka mendominasi, belajar mendengarkan orang lain. Sedangkan peserta yang pasif dan "malu", belajar untuk menyampaikan pikiran dan pendapatnya.

Demikian juga fasilitator sendiri, selain menjadi sumber belajar sekaligus merupakan peserta belajar, yang selalu tertarik belajar berbagai hal dari pengalaman para peserta.

Jendela Aku Tidak Tahu, Kamu Tahu (Peran Fasilitator : Motivator)

Seorang fasilitator perlu meyakini bahwa kita selalu bisa belajar dari siapa saja. Apabila meyakini hal itu, fasilitator bisa mendorong masyarakat untuk belajar dari orang lain.
Sikap mau belajar dari orang lain ini membutuhkan kerendahan hati, apabila belajar dari orang yang dianggap berpendidikan rendah atau tidak punya pengalaman apa-apa.
Tetapi sesungguhnya setiap orang pasti punya pengalaman yang bisa dibagi. Setiap orang juga punya pendapat atau pandangan yang biasa dipertukarkan.

Jendela Aku Tahu, Kamu Tidak Tahu (Peran Fasilitator : Narasumber)

Sesuai dengan namanya, seorang fasilitator sebaiknya menguasai pengembangan dan penggunaan media-media komunikasi dan pembelajaran dalam menjalankan tugasnya selaku pemberdayaan masyarakat.
Dengan begitu, seorang fasilitator bertugas juga membelajarkan peserta tentang cara menggunakan berbagai media informasi dan pembelajaran, termasuk penggunaan berbagai fasilitas di KBK, BKM, KSM sebagai sarana dan sumber belajar kelompok.
Komunikasi pembangunan yang berorientasi pendampingan, lebih condong menggunakan media berbasis masyarakat agar masyarakat dilibatkan dalam pembuatan media-media program sebagai bahan dari kegiatan pembelajaran. Masyarakat diajak mengembangkan dan mengelola radio komunitas dan koran kampung, menulis untuk buletin. Inilah agenda belajar yang bisa dikembangkan oleh fasilitator.

Jendela Aku Tidak Tahu, Kamu Tidak Tahu (Peran Fasilitator : Mediator)

Seorang fasilitator tidak perlu tahu semuanya. Tidak seorangpun yang bisa tahu segalanya. Kita hanya harus tahu apa yang kita tidak tahu (apa kebutuhan belajar kita). Tidak semua orang mengetahui bahwa banyak sekali agenda belajar yang penting untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.
Tugas seorang fasilitator bukanlah memberikan sebanyak-banyaknya informasi kepada masyarakat, melainkan membangun kegiatan yang menimbulkan kebutuhan untuk belajar dan belajar terus.
Masyarakat juga sebaiknya tahu sumber belajar yang tersedia untuk kebutuhan belajar. Seorang Fasilitator sebaiknya juga membelajarkan peserta tentang cara dan mengakses sumber elajar yang tersedia termasuk menggunakan fasilitas di teknologi dan mencari narasumber lain yang tersedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar