02 Juli 2009

Anggaran pendidikan gratis Rp 26 M

Sukoharjo (Espos) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo melalui Dinas Pendidikan (Disdik) telah menggelontorkan dana sedikitnya Rp 26 miliar untuk program pendidikan gratis sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) pada tahun ini.

Total anggaran tersebut berarti mengalami kenaikan senilai Rp 6 miliar dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 20 miliar. Demikian disampaikan Sekretaris Disdik, Ninik Sri Lestari ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya, Senin (29/6). ”Bupati Sukoharjo sejak beberapa tahun ini memang berkomitmen untuk mewujudkan program pendidikan gratis. Program ini menjadi salah satu andalan Pemkab sehingga setiap tahunnya kami selalu menjadi tujuan studi banding pemerintah kabupaten lainnya,” jelasnya.
Ninik menjelaskan, kenaikan anggaran untuk program pendidikan gratis merupakan contoh komitmen Pemkab. Dengan kenaikan anggaran tersebut, berarti lebih banyak lagi warga yang bisa terkover dalam program pendidikan gratis.
Hal senada disampaikan Kasubag Umum dan Kepegawaian Disdik, Joko Untoro. Dia mengatakan, semua sekolah negeri, wajib menyelenggarakan pendidikan gratis.
Sanksi
”Semua sekolah wajib menyelenggarakan pendidikan gratis. Tapi kalau memang ada satu sekolah dari 100 sekolah misalnya yang ketahuan melanggar, itu saya pikir wajar,” ujarnya.
Intinya, banyak sekolah yang sudah mematuhi instruksi Bupati untuk melaksanakan pendidikan gratis. Bagi sekolah yang melakukan pelanggaran pada tahun ajaran baru ini, Joko menambahkan, apabila ketahuan tetap akan ada sanksi untuk mereka. ”Kalau dari hasil pengawasan kami ada sekolah yang melakukan pelanggaran, tetap akan ada sanksi,” tegasnya.
Disinggung mengenai tingginya nilai anggaran untuk pendidikan gratis, Joko menambahkan tidak semuanya dari APBD. ”Dana untuk sekolah gratis tidak semuanya dari APBD melainkan juga ada yang dari APBN,” jelasnya.
Dengan tingginya anggaran untuk pendidikan gratis, keperluan sekolah mulai dari biaya operasional hingga rehab sekolah tidak boleh membebani siswa. ”Kalau dulu siswa kan masih dibebani uang gedung. Dengan program pendidikan gratis, semuanya itu sekarang menjadi beban sekolah,” jelasnya.
Joko menambahkan, anggaran pendidikan gratis memang tidak hanya digunakan untuk keperluan sekolah sehari-hari namun juga untuk membiayai kegiatan fisik mereka. - Oleh : aps
Solopos Edisi : Selasa, 30 Juni 2009 , Hal.VI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar