09 Januari 2010

41% Penduduk Sukoharjo tergolong miskin

Sukoharjo (Espos) Sebanyak 353.412 warga Kota Makmur termasuk kategori warga miskin berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) pada akhir tahun lalu.

Itu artinya, 41% warga Sukoharjo dari jumlah total penduduk sebanyak 854.007 orang, termasuk warga tidak mampu.
Kondisi demikian terungkap dalam Semiloka Review P2KP/PNPM Mandiri Perkotaan yang digelar di Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Kamis (7/1).
Di tengah anggaran pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk mengatasi kemiskinan sangat terbatas, pemerintah pusat akan menggelontorkan dana senilai Rp 8 miliar pada tahun ini melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan(PNPM-MP).
Asisten Koordinator Kota Bidang Pemberdayaan Masyarakat PNPM-MP Sukoharjo, Dade Saripudin menjelaskan, data warga miskin itu memang diperoleh langsung dari Bappeda Kabupaten Sukoharjo.
Mengenai penyebab tingginya angka kemiskinan banyak penyebabnya. Antara lain kurang meratanya kesempatan pendidikan, kesehatan maupun kesempatan kerja. Rendahnya pengembangan industri kecil maupun industri menengah sebagai salah satu indikasi rendahnya kemandirian serta daya saing ekonomi juga menjadi penyebab.
”Pengentasan kemiskinan sekarang bukan hanya tujuan daerah melainkan juga program nasional. Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya harus berkesinambungan.”
Melalui PNPM, pemerintah pusat berusaha membantu pemerintah daerah. Beberapa isu strategis lokal mengenai kemiskinan itu antara lain masih tingginya keluarga prasejahtera, yaitu sebanyak 52.620 kepala keluarga (KK), pemberian makanan tambahan (PMT) anak Balita senilai Rp 391 juta sementara kebutuhan riil sekitar Rp 1,5 miliar dan beberapa isu lain.
Terkait kesinambungan program pengentasan kemiskinan, pada tahun ini Sukoharjo mendapatkan dana senilai Rp 8 miliar. Dana pendamping dari Pemkab senilai Rp 2 miliar.
Data baru
Kabid Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda, Sugihatmi menjelaskan, data mengenai kemiskinan yang paling baru adalah data di akhir 2009.
”Meski data baru tapi sebenarnya kami tidak melakukan pendataan. Data itu adalah data 2008 yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat yang menarik 7.179 kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) pada 2009 lalu,” jelasnya.
Dengan penarikan kartu Jamkesmas itu secara otomatis jumlah warga miskin yang tadinya mencapai 360.591 jiwa di 2008 menyusut menjadi 353.412 jiwa di 2009.
”Untuk tahun ini, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, akan ada pendataan ulang. Jadi Bappeda berharap akan ada data yang lebih valid mengenai warga miskin. Bisa dalam bentuk penambahan jumlah warga miskin atau sebaliknya penurunan,” tandas dia.

Jumlah penduduk dan jumlah warga miskin
-----------------------------------------------------------
No Kecamatan Jumlah penduduk Jumlah warga miskin
1 Weru 66.613 28.893
2 Bulu 51.267 24.057
3 Tawangsari 58.624 36.959
4 Sukoharjo 85.543 29.126
5 Nguter 66.552 25.657
6 Bendosari 67.769 24.965
7 Mojolaban 78.685 34.939
8 Grogol 75.233 38.404
9 Baki 104.653 39.612
10 Gatak 48.408 24.595
11 Kartasura 97.213 21.322
Total 854.007 353.412
-----------------------------------------------------------
Sumber: Bappeda

- Oleh : aps Edisi : Jum'at, 08 Januari 2010 , Hal.VI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar