18 Januari 2010

Alokasi dana pelatihan untuk pengangguran sangat minim Hanya jangkau 1% pengangguran

Sukoharjo (Espos) Anggaran pelatihan untuk memberdayakan para pengangguran melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sukoharjo hanya mampu menjangkau 1% dari total jumlah pengangguran di Sukoharjo, atau hanya sebanyak 112 orang.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Kota Makmur saat ini mencapai 36.378 orang. Dengan begitu, masih tersisa 36.267 orang yang tidak terjangkau program pelatihan Disnakertrans secara gratis melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
Kepala Disnakertrans, Sugiyanto menjelaskan, sampai saat ini jumlah pengangguran memang masih banyak. Angka validnya ada di BPS dan Disnakertrans selama ini selalu minta data dari mereka.
Kasi Statistik Sosial BPS, Sasmoko menjelaskan, jumlah pengangguran di Sukoharjo hingga 2008 mencapai 36.379 orang. Mereka yang statusnya pengangguran adalah warga usia produktif yang dalam satu pekan bekerja kurang dari satu jam. Mereka yang lama bekerjanya dalam satu pekan lebih dari satu jam dianggap sudah bekerja.
Disinggung mengenai data itu, Sugiyanto membenarkan. ”Kalau kata BPS masih 36.000 orang lebih yang statusnya pengangguran, ya memang benar begitu. Selama ini kami selalu menggunakan data itu ketika akan mengadakan pelatihan kerja,” jelasnya ketika dijumpai belum lama ini.
Untuk tahun ini, Sugiyanto menjelaskan, alokasi anggaran untuk pelatihan pengangguran tergolong minim. ”Untuk tahun ini kami hanya dapat jatah anggaran tujuh paket pelatihan di mana jumlah peserta per paket sebanyak 16 orang,” jelasnya. Dengan demikian total jumlah peserta pelatihan sebanyak 112 orang sementara jumlah pengangguran mencapai 36.379 orang.
Sugiyanto mengatakan, meski pelatihan untuk pengangguran minim namun bukan hanya Disnakertrans yang bertanggungjawab melainkan juga instansi lain seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). ”Mengenai pelatihan yang dari Disperindag, kami tidak tahu. Tapi itu ada.”
Minimnya anggaran bukan hanya pada kegiatan pelatihan namun juga untuk kegiatan padat karya. ”Kalau untuk pelatihan dananya kan dari APBD. Sementara kalau padat karya sumber dananya dari APBN,” ujarnya.
Khusus untuk kegiatan pada karya, ada perbedaan mencolok terkait alokasi dana dibanding anggaran tahun lalu. Untuk tahun ini, Sukoharjo hanya mendapat jatah dua paket padat karya sementara pada tahun lalu mendapat 23 paket. Satu paket padat karya terdiri dari 10 orang peserta di mana masing-masing peserta mendapat jatah bantuan senilai Rp 2 juta. - Oleh : Ayu Prawitasari
Edisi : Sabtu, 16 Januari 2010 , Hal.VI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar