19 Juni 2009

Nominal bantuan KUBE tahun 2009 menurun

Sukoharjo (Espos) Meski sedikitnya 25 kelompok usaha bersama ekonomi (KUBE) se-Sukoharjo dinilai berhasil menjalankan programnya pada tahun lalu namun bantuan untuk mereka pada tahun ini dipastikan menurun.

Demikian dijelaskan Sekretaris Dinsos, dr Suhardy ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Kamis (18/6). Terkait bantuan KUBE untuk masyarakat miskin, Suhardy menjelaskan, saat ini belum dicairkan. ”Kalau kami melihat anggarannya, memang nominalnya menurun dibanding tahun lalu. Tapi karena staf kami yang memegang data sedang tidak ada, kami belum bisa memberikan angka pasti mengenai penurunan itu,” jelas Suhardy.
Lebih lanjut, Suhardy menambahkan, total bantuan KUBE yang digelontorkan kepada masyarakat nominalnya antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per kelompok. Satu kelompok, sambungnya, terdiri dari 10 orang. Disinggung mengenai total kelompok penerima bantuan KUBE, Suhardy mengaku juga tidak hafal karena yang memegang data sedang tidak berada di tempat. Dari total kelompok masyarakat yang mendapat bantuan, hanya 25-30 kelompok yang berhasil menjalankan kegiatan dengan baik berdasarkan monitoring Dinsos.
”KUBE adalah bantuan usaha berupa hibah bergulir untuk masyarakat miskin. Untuk masyarakat kategori sangat miskin, bantuannya berupa bantuan langsung tunai (BLT),” jelasnya. KUBE yang dilaksanakan selama tiga tahun, tambah Suhardy, tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan.
Tinggi
Ditemui terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sapto menjelaskan, meski angka kemiskinan di Sukoharjo menurun dibanding tahun lalu, namun totalnya tetap tinggi. ”Data kami, untuk 2005 angka kemiskinan mencapai 73.401 rumah tangga sasaran (RTS),” jelasnya ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya.
Sementara untuk tahun ini angkanya menurun dengan total warga miskin sebanyak 61.901 RTS. Mengenai karakteristik warga miskin, Sapto menerangkan, kebanyakan adalah pekerja informal. ”Misalnya, buruh pabrik atau buruh tani,” jelas dia. Berdasarkan pendataan BPS Sukoharjo, sambung Sapto, warga miskin hanya mampu makan paling banyak dua kali dalam satu hari. - Oleh : aps
Sumber : Solopos, Edisi : Jum'at, 19 Juni 2009 , Hal.VI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar