19 November 2009

BKM Barokah tertarik ingin kembangkan home industry

Sukoharjo (Espos) Dana bantuan program Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas atau Neighbourhood Development (PLP-BK/ND) dari pusat senilai Rp 1 miliar yang diberikan kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Barokah, Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo bakal dialokasikan untuk pengembangan home industry (industri rumah tangga).

Anggota BKM Barokah, Mudiarso, mengatakan home industry di wilayahnya saat ini belum terorganisasi, sehingga perlu dilakukan pembinaan secara berkesinambungan, termasuk dalam hal pemasaran produk. Sebagai informasi, saat ini hampir 50% warga Kenep memiliki usaha home industry seperti jenang, karak, rambak, emping hingga kain.
”Konsep kami nanti hasil dari home industry akan dikemas semenarik mungkin, kalau bisa produk dilempar ke pasar tradisional yang ada di desa kami. Selanjutnya, untuk pemasarannya kami akan memanfaatkan jasa tim marketing,” kata Mudiarso ketika dijumpai Espos, pekan lalu.
Dia menerangkan selain digunakan untuk pengembangan home industry, dana tersebut juga bakal dialokasikan untuk pembuatan pabrik pupuk organik serta pembelian sapi. Pilihan itu sengaja diambil lantaran sejalan dengan program pemerintah yang mencanangkan go organic.
”Untuk dua program tersebut nantinya kami akan bekerja sama dengan para petani dan pihak terkait. Harapannya, usaha ini nanti bisa berkembang sekaligus menghilangkan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.”
Mudiarso menambahkan sebelum melakukan pengelolaan dana (PLP-BK/ND), pihaknya juga telah membentuk tim khusus ND yang akan bekerja membuka kontak/hubungan dengan pihak luar. Untuk sementara, dalam waktu dekat pihak kelurahan, kecamatan, BKM dan tim ND akan melakukan studi banding ke wilayah Jendi, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. - Oleh : ufi. Solopos, Edisi : Rabu, 18 November 2009 , Hal.VI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar